MAMUJU -- Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesehatan di Mamuju ikut meramaikan peringatan hari AIDS se-dunia 2010, Rabu 1 Desember. Mereka kampanyekan antipenggunaan drugs, seks bebas, dan penggunaan kondom dalam upaya meminimalisasi penyebaran penyakit mematikan itu.
Koordinator lapangan (korlap) aksi dari Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Fatimah Mamuju, Andi menyatakan penyebaran HIV/AIDS bisa ditekan dengan memberi pemahaman dan peningkatan pendidikan bagi masyarakat. Pelajar dan pemuda yang cenderung menggunakan pola kehidupan pergaulan bebas dalam berinteraksi harus terus diberi pencerahan.
Parahnya menurut para penggiat pemberantasan AIDS tersebut, penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) tidak saja berlaku dalam hubungan seksual tanpa memaki kondom, tapi juga melalui transfusi darah atau alat yang tercemar HIV. Bahkan persentasenya paling tinggi yakni mencapai di atas 90 persen. "Penularan lainnya melalui ibu yang terinfeksi HIV ke janin yang dikandungnya atau ke bayi yang disusui," ujarnya.
Aksi simpatik yang dilakukan di persimpangan lapangan Ahmad Kirang Mamuju itu sempat menarik perhatian pengguna jalan. Para penggiat itu membagikan brosur tentang pemahaman AIDS dan pita merah sebagai simbol perang dengan AIDS di lengan kiri setiap pengguna jalan yang
ditemui. Dari brosur yang dibagikan, terungkap jika di Mamuju saat ini ditemukan delapan orang yang positif mengidap HIV/AIDS melalui kegiatan tes darah dengan sistem volunter conseling testin (VCT). (nur)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda !